Jumat, 28 Juni 2013

Cerita Humor 17+


Tuhan Menginap di Rumah

Udin kecil : "Mama, apakah Tuhan menginap di rumah kita?"
Mama : "Tentu tidak,nak.., Tuhan itu tempatnya di surga, sayang..."
Udin kecil : "Tapi, Ma..."
Mama : "Apalagi Joe?"
Udin kecil : "Kemarin sore Joe dengar suara papa di kamar pembantu katanya ngomong gini: 'Oh Tuhan..,tubuh kamu bagus bangeett...'"
Mama : "SIALAN !! Golok, mana golok ?!?!"


Cara Naik Gaji dengan Cepat 

Dewi, karyawan cantik berpayudara besar datang keruangan bos nya untuk meminta naik gaji.

Dewi: "Pak, saya minta naik gaji dong..." (sambil mendekatkan dadanya ke muka bosnya)
Bos: "Gak bisa! Kamu kerjaannya malas!" (tapi sambil melirik ke dada Dewi)
Dewi: "Kalo dinaikin 50 ribu, saia buka kancing 1 pak..." (sambil memegang kancingnya siap membuka)
Bos: (mikir cuma 50 ribu) "Okelah buka 1 kancing..."

(Lalu Dewi membuka satu kancing)

Dewi: "Mau 1 kancing lagi pak?? Jadi tambah 100 ribu..."
Boss: (makin penasaran dan deg-degan) "Boleh lah 100 ribu..."
Dewi: "Tanggung lho pak 2 kancing lagi..."

(Boss tambah penasaran dan keringat dingin melihat dada Dewi)

Boss: "Ada berapa kancing baju kamu? Buka semua!!"

(Lalu Dewi membuka kancing-kancing bajunya)

Dewi: "Ada 4 pak jadi nambah 200 ribu ya, tuh udah liat kan... Makasih ya Pak..."

(Kemudian Dewi berjalan ke arah pintu keluar)

Boss: "Lho, mau kemana kamu? Kancingin dulu baju kamu sebelum keluar... Apa kata orang, kalo kamu keluar dari ruangan saya kancingnya lepas gitu?"
Dewi: "Kalau mau saya kancingin, 1 kancingnya naik 1 juta pak..."


Menikah dengan Tentara dan Polisi 

Wati menikah dengan seorang Tentara, sedangkan adiknya Wita menikah dengan seorang Polisi. Tapi Wati dan Wita sering curhat mengeluh tentang urusan ranjang.

Suatu saat, di dalam kamar Wati memprotes suaminya: "Kenapa sih Mas, cepet banget keluarnya. Aku kan msh pengen..!!!"

Sang Suami dengan tegas dan lantang menjawab: "Aku ini tentara Dik, jadi sekali keluarkan senjata langsung tembak. Apalagi dalam keadaan sudah terjepit!! Ingat Filosofi tentara kill or be to killed, jadi gak boleh keduluan."

Di kamar lain Wita juga memprotes Suaminya: "Kenapa sih Mas, lama banget keluarnya. Dengkulku sampai mau copot, capeeeek.... deeeh..."

Sang suami dengan sigap menjawab: "Aku ini polisi Dik.. Walau senjata sudah diacungkan, tapi menembak itu tindakan paling akhir kalau tidak ada alternatif lain, jangan sampai melanggar HAM!!! Ingat Dik, filosofi polisi fight crime, love humanity, help delinquent, jadi tak boleh nembak sembarangan...! Sabar yaa Dik.."


Pasangan Suami Istri Hiper 

Jono dan Jeni adalah pasutri yang hiper. Kebutuhan biologis mereka untuk berhubungan badan sudah melewati batas normal,hingga sangat mengganggu aktifitas yang lain. Jono sering terlambat kerja karena berhubungan badan saat Jeni sedang bikin sarapan.

Dan mereka pergi untuk konsultasi ke seorang dokter. Dokter menyarankan agar mereka menjadwal hubungan badan mereka. Dokter menyarakan agar mereka berhubungan pada hari yang berawalan huruf 'S' saja, jadi bisa mengurangi untuk tiga kali seminggu saja.

Seminggu berlalu,program berjalan lancar.

Namun pada minggu berikutnya, saat program hampir berhasil, Jono yang amat sangat tidak tahan melihat istrinya tidur terlentang dengan lingerie yang menerawang.

Jono pun mulai menggerayangi Jeni. Jeni menggeliat sambil bicara.

Jeni : "Pa, ini hari apa..??"
Jono : "Eh, ini, eh, hari Sum'at..."


Pemakaman Dokter Spesialis Hati 

Seorang dokter sedang menangis tersedu-sedu didepan sebuah makam yang tanahnya masih merah. Uniknya dispusara makam terletak batu nisan berbentuk "HATI" yang cukup besar dan mencolok.

Ustadz : "Sudah, ikhlaskan saja, jangan terus menangis..."

Doketr : "Ustadz, gimana saya tidak sedih. Bagaimana kalau saya yang mati?"

Ustadz : "Semua orang pasti mati, Dok!"

Dokter : "Begini lho, Ustadz, yang mati ini teman saya. Kami para kumpulan Dokter Spesialis sudah sepakat, siapa saja diantara kami yang mati maka akan dibuatkan batu nisan dengan gambar sesuai bidang spesialis yang kami tekuni."

Ustadz : "Ooo... teman dokter yang mati ini apa spesialisnya?"

Dokter : "Dia spesialis HATI. Makanya batu nisan dia berbentuk hati."

Ustadz : "Lalu apa yang membuat anda begitu khawatir?"

Dokter : "Lahh, kalau saya mati, gak bisa ngebayangin batu nisan yang akan dibuat untuk saya..."

Ustadz : "Emang dokter spesialis apa?"

Dokter : "Saya kan Dokter spesialis KELAMIN, Pak Ustadz!!"

Ustadz : "Astaghfirullah haladzim..." (sambil mikir) "Gak apa-apa, tenang aja, entar dipakein celana dalam..."


Nanti Ibu Bangun 

Seorang suami yang senang berkeluyuran baru pulang ke rumahnya lewat tengah malam, dia pasti dimarahi oleh istrinya abis-abisan...........

Oleh karena itu dia mulai berpikir agar istrinya tidak marah, sesaat dia dapat ide atau cara yang sangat mujarab. Maka masuklah sang suami tersebut ke dalam kamar tidurnya, begitu dilihat ada istrinya sedang tidur di ranjangnya, maka dengan diam-diam si suami membelai-belai tubuh istrinya, kemudian mencumbuinya sampai ke alat yang paling vital, namun tak ada reaksi sedikitpun, hanya terdengar suara desis puas...

Setelah selesai melakukan pekerjaan tersebut sang suami pergi ke kamar mandi untuk sikat gigi... Betapa kagetnya si suami melihat istrinya sedang nongkrong di toilet.

Suami : "Sedang apa kamu di kamar mandi?" (dengan suara yang lantang)
Istri : "Sssttt, jangan keras-keras nanti ibu bangun dari tidurnya."
Suami : "??????"


Menutup Dengan Papan Karena Bikini Melorot 

Seorang cewek keluar dari kolam renang, tiba-tiba beberapa pengunjung bersuit-suit ria, cewek tersebut heran, dan terkejut setengah mati ketika dia melihat kebawah.....
Ternyata.... celana bikininya putus dan merosot.

Dengan tergesa cewek itu asal ambil sebuah papan buat nutupin, eh, pengunjung makin berteriak-teriak.

Ketika cewe itu liat ke bawah, ternyata ada tulisan di papan: "Pintu masuk khusus pria."

Dengan cepat cewek itu membuang papan itu dan mengambil papan yang lain, tetapi pengunjung tetap ketawa-ketawa.

Setelah diliat lagi sama si cewek, di papan tertulis: "Dewasa Rp 50.000, rombongan Rp 30.000."

Si cewek makin panik dan segera mencomot papan lain.

Walahh... pengunjung ramenya makin menjadi-jadi, karena ternyata di papan tertulis: "Daerah berbahaya kedalaman 2 meter, anak-anak dilarang masuk."


Cerita-Cerita Menyentuh

Kuputar tubuhnya menghadap belakang. Lalu kutusuk lubang kecil nan sempit itu, tiba-tiba tubuhnya bergetar hebat... Lagi mau nge-charge HP, eh ada SMS...

Vera mengambil tisu, lalu mengelap lendir bening pacarnya itu. "Gara2 kamuuu..., sampe keluar gini" kata sang pacar. "Maap Say, kamu jadi ketularan flu..." ujar Vera.

Benda bulat itu dipegang tante Darmi, digerakkan naik-turun dengan penuh semangat, otot-otot pun menjadi tegang "Ohh... Capeknya... angkat barbel di gym..."

A: "Uuuuh Mas..., kamu kok lama banget sih keluarnya? Aku pegel nih....capeeeek...."
B: "Maaf Sayang, tadi dosennya ngasih tugas dulu. Udah lama nungguin yaa..?"

Para tante mengerubungiku, seraya memaksaku mengocoknya lebih cepa..., akhirnya keluar juga benda putih itu: "Ohh ..arisan kali ini yg dapet tante Mira..!"

Jariku masuk ke dalam lubang yang sempit itu. Kugesek-gesek... dan jariku terasa basah oleh lendir yg bening... Nikmatnya, ngupil pas lagi pilek... nyem nyem.

Setelah lama tawar menawar, harga disepakati. Mawar pun berkata "Mau pake kondom gak??" Ku jawab cepat: "Boleeeh,biar gak lecet kan casingnya, maklum BB baru nih..."

"Har.., rada cepet dong genjotannya udh mau sampe nih..." ujar Rani. "Huff.. Huff...iya, aku udah sekuat tenaga genjotnya nih" ku jawab sambil ngos-ngosan. "Eits !!..Awas ada anak kecil nyebrang!"...persis di depan sepeda.

Mulut Erna kempot saking nafsu mengenyotnya... dan benar saja tak lama kemudian cairan manis itu tumpah dalam mulutnya nan basah...."Ohh enaknya permen blaster..!"


Read more »»  

Secarik Kertas Tua Berisi Bukti Sepakbola Membekukan Perang


LONDON – Orang-orang Inggris yang dahulu kala secara tak sengaja menebarkan virus sepakbola ke segala sudut dunia, mungkin tak menyangka permainan mengejar sebuah benda bulat dilapisi kulit hewan ini bisa menyaingi hegemoni politik dunia – bahkan sampai yang namanya perang.

Perang jelas merupakan bagian dari politik di mana sejumlah pakar politik sepakat bahwa yang namanya perang merupakan diplomasi politik dalam bentuk lain. Namun mereka sepertinya khilaf untuk tak menyertakan pula yang namanya sepakbola sebagai alat diplomasi berupa perdamaian.

Dari catatan sejarah yang sudah ada, perdamaian pertama yang “diracuni” virus sepakbola terjadi tahun 1914 silam. Ya, tepatnya saat The Great War atau Perang Dunia I tengah panas-panasnya berkecamuk di Eropa antara sekutu kontra Jerman.

Track-record peran sepakbola tertuang dalam secarik kertas tua yang dikirim seorang perwira menengah Inggris kepada keluarganya dari front terdepan. Surat itu berisikan kabar yang terbilang ganjil di masa perang kala itu lantaran merekam ingatan seorang Sersan Inggris bernama Clement Barker tentang pengalamannya.

Pengalaman terjadinya gencatan senjata pada malam sebelum dan di hari Natal serta puncaknya, digelar pertandingan sepakbola antara tentara sekutu (Inggris, Prancis, Belgia) melawan kubu musuh – Jerman.

Surat itu dikirimkan pada hari Natal dan sampai ke tangan sang adik, Montague Barker, empat hari berselang. Sang adik pun sempat terpana melihat tulisan dari goresan pensil yang berbunyi:

“Seorang kurir datang dari garis pertahanan Jerman dan mengatakan bahwa jika pihak kami tak menembak, maka mereka juga takkan balas menembak di hari Natal.

Seorang serdadu Jerman terlihat melongok dan keluar dari paritnya – tak ada tembakan – pasukan kami juga tak menembak. Lalu beberapa dari kami ikut keluar dan mengurusi teman-teman kami yang tewas. Hal yang terjadi kemudian, sebuah bola sepak terlihat melayang dari parit kami. Puncaknya, tentara Jerman dan Inggris pun bermain sepakbola,”.

Memang, si kulit bundar tak memberi perdamaian permanen di antara mereka – hanya sampai Natal berakhir dan perang pun masih membara untuk empat tahun berikutnya dengan total 10 juta jiwa tewas. Kendati begitu, sepakbola benar-benar mendekatkan “mereka-mereka” yang tengah berkonflik. Tidak hanya ideologi, bahkan bagi mereka yang memegang senjata di tangannya.

Tapi setidaknya, permainan yang tak jelas siapa yang menang atau kalah itu, tetap memberi kebahagiaan bagi kedua kubu yang berperang. Usai lelah bermain, para tentara dari kedua pihak saling bertukar rokok, makanan serta anggur dengan disertai tembang-tembang Natal yang dinyanyikan bersama.

Surat itu kemudian saat ini terpelihara rapi di Museum Perang Kerajaan Inggris dan diakui seorang sejarawan lokal, James Taylor, bahwa permainan sederhana yang kini mendunia, benar-benar sanggup melupakan sejenak yang namanya baku tembak dan mengalirkan masing-masing energi untuk satu tujuan – menceploskan bola ke gawang lawan.

“Surat ini punya nilai sejarah yang luar biasa. Sedikit dari beberapa bukti sikap kekesatriaan yang terdapat pada perang dunia pertama. Bahkan melahirkan gagasan menarik di mana negara-negara yang berperang, berpotensi menyelesaikan masalah lebih baik dengan berbekal gelaran olahraga ketimbang perang,” ujar Taylor.

Kendati demikian, sepakbola modern yang kini sudah menjadi industri, kebanyakan malah berbalik terpengaruh politik – bukan lagi mempengaruhi. Konflik antara negara malah acap yang “diteruskan” ke lapangan hijau.

Jangankan antar negara, sesama negara sendiri saja sepakbola bisa jadi alat pemecah jika memang yang memegang wewenang resmi sepakbola menggunakannya dengan cara yang keliru. Mau bukti? Tak perlu jauh-jauh mengambil contoh ke Eropa, tengok saja dulu kondisi sepakbola Indonesia.

Padahal sejarah selalu mengajarkan kita untuk selalu introspeksi diri, selalu mengevaluasi apa yang salah. Sejarah sudah mengajarkan dan sepatutnya tak dilupakan dengan dalih, “Sejarah hanya peristiwa masa lampau yang harus dilewatkan. Mau maju yang mesti melihat ke depan”.

Opini macam itu percaya tak percaya sudah cukup sering terdengar di tengah-tengah kita – masyarakat Indonesia sendiri. Yang mesti kita pahami adalah, sejarah selalu mengajarkan dan contohnya sudah ada di atas tadi.

Kisah di atas juga sempat digubah ke dalam sebuah film produksi delapan tahun silam berjudul “Joyeux Nöel”. Kisahnya kurang lebih sama dengan menggambarkan apa-apa saja detail yang terjadi saat terciptanya “Truce 1914” atau gencatan senjata 1914 tersebut di sebuah medan front barat perang dunia pertama. (raw)

Sumber: http://www.okezone.com
Read more »»